Jika dipikir, adakah hubungan antara
perempuan, menopause, dan osteoporosis? Perempuan dan menopause jelas merupakan
satu entitas dalam proses alamiah tubuh. Proses ini tak dapat dihindari, setiap
perempuan mengalaminya pada tahapan usia berbeda. Secara umum rentang waktu
perempuan memasuki masa menopause adalah usia 45-55 tahun.
Menopause merupakan masa dimana hormon
estrogen berkurang dan perempuan berhenti mengalami masa menstruasi. Nah,
berkurangnya hormon estrogen tersebut menimbulkan berbagai ketidaknyamanan,
seperti gejolak panas, insomnia, jantung berdebar, vagina kering, libido
menurun, dan lainnya. Dampak jangka panjangnya menyebabkan osteoporosis.
Hormon estrogen berperan penting
membantu penyerapan kalsium di tubuh. Kepadatan tulang turun sebanyak 3 persen
setelah 12 bulan tidak menstruasi. Kondisi ini sebaiknya tidak hanya diwaspadai
ketika menopause telah terjadi, tetapi jauh sebelum usia memasuki masa
menopause, mengingat masa transisi menopause dapat terjadi -10 tahun atau lebih
sebelumnya.
Perlu digarisbawahi, jika dulu pengeroposan
tulang ini identik dengan penyakit kaum lanjut usia, nyatanya kini perempuan
usia 40-50 tahun banyak mengalaminya. Secara alamiah, osteoporosis memang lebih
banyak menyerang perempuan dibanding laki-laki, yang juga terkait dengan
penurunan hormon estrogen pada perempuan.
Pada usia 50 tahun, satu diantara tiga
perempuan mengalami osteoporosis. Pada laki-laki satu diantara lima. Pada usia
80 tahun, 70% penderita osteoporosis adalah perempuan (Kompas, 2011).
Namun, bukan hanya penurunan hormon estrogen
yang meningkatkan resiko osteoporosis pada perempuan. Perempuan dengan berat
badan rendah, gaya hidup tak sehat, dan tulang kecil juga meningkatkan resiko
terkena osteoporosis.
Berat badan yang cukup, olahraga
teratur, dan paparan sinar matahari yang cukup dapat melindungi tulang dari
resiko tulang keropos. Sinar matahari mengaktifkan vitamin D di kulit yang
dapat membantu penyerapan kalsium di tulang.
Hindari pula mengkonsumsi alkohol,
kafein, minuman bersoda, dan garam berlebihan ataupun merokok. Sebaliknya
perbanyak konsumsi makanan dan minuman yang merupakan sumber kalsium seperti
susu dan produk turunannya, serta sayuran hijau. Anda juga perlu mengetahui Tanda-Tanda Gejala Menopause Sejak Dini, silahkan baca dan tetap sehat ya.
0 comments:
Post a Comment