Monday, September 2, 2013

Nglanggeran Menjadi Primadona Destinasi Wisata Jogja

Desa Nglanggeran Kecamatan Patuk yang terletak di Kab. Gunung Kidul Jogjakarta dulu dikenal sebagai daerah gersang, tapi kini Nglanggeran menjadi primadona destinasi wisata Jogja kaerna keunikan susunan geologi dan topografinya menawarkan keelokan alam yang memukau, membuat Nglanggeran menjelma menjadi titik penting destinasi wisata di kota Jogjakarta.
Embung Nglanggeran Gunung Kidul Jogjakarta
Embung Nglanggeran Gunung Kidul Jogjakarta

Sejak beberapa tahun terakhir, kawasan Nglanggeran di bagian utara Gunung Kidul Jogjakarta menjadi unggulan baru destinasi wisata. Lokasi ini menjadi tempat menjulangnya Gunung Api Purba Nglanggeran, gunung dengan ketinggian 200-700 meter diatas permukaan laut yang litologinya terbentuk dari material vulkanik tua. Batu-batuan berwarna cokelat tua sisa aktivitas gunung berapi membentang di gigir gunung menjadikannya berbeda dari gugusan kurst yang membentuk sebagian besar wilayah Gunung Kidul.

Gunung Nglanggeran memiliki beberapa puncak antara lain Gunung Kelir, Gunung Blencong, Gunung Gedhe, Gunung Bongos, dan Gunung Buchu. Puncak tertingginya ada di Gunung Gedhe. Para pendaki kerap beristirahat atau berkemah di Gunung Gedhe ini. Terletak di tengah-tengah Gunung Nglanggeran, tempat ini strategis untuk melihat pemandangan dan menangkap momen matahari terbit atau terbenam. Untuk mendaki Gunung Nglanggeran sendiri dibutuhkan waktu setengah jam untuk mencapai puncaknya.

Embung tadah hujan, kolam penampungan air – Tahun 2013 ini magnet kawasan Nglanggeran kian kuat karena dibangunnya Embung Nglanggeran, embung tadah hujan di sisi gunung api purba. Embung yang diresmikan pada tanggal 19 Februari 2013 ini oleh Sultan Hamengku Buwono 10 ini dibangun selama kurang lebih dua bulan. Karena karakteristik Gunung Kidul yang mudah menyerap air, bagian dasar dan dinding Embung Nglanggeran dilapisi dengan geomembran yang didatangkan dari Jerman. Daya tahan pelapis ini kurang lebih 100 tahun. Embung Nglanggeran sendiri bisa menampung sekitar 1.200 meter kubik air. Disekitar embung, terdapat durian dan kelengkeng seluas 20 hektar. Nah dengan dibangunnya Embung Nglanggeran ini ketika tidak turun hujan, maka digunakanlah air yang berada dalam embung untuk mengairi kebun buah.
Gunung Api Purba Nglanggeran
Gunung Api Purba Nglanggeran

Minat wisatawan terhadap objek baru ini sangat baik karena rata-rata perhari didatangi 300-400 wisatawan. Embung dan kebun buah tersebut kini dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Nglanggeran. Sejak embung dan kebun buah ini dibangun, kegiatan ekonomi warga meningkat. Pendapatan warga selain dari tiket masuk kawasan wisata, berasal dari bisnis kuliner dan warung-warung kecil yang mulai bermunculan.

Nglanggeran Menjadi Primadona Destinasi Wisata Jogja Rating: 4.5 Diposkan Oleh: SAI

0 comments:

Post a Comment