![]() |
Manfaat Bermain pada Anak |
Pengaruh dahsyat bermain &
berolahraga bagi anak dilihat dari aspek kesehatan dan psikologis
pada anak akan dijelaskan disini. Kasih sayang dan perhatian yang
diberikan kepada sang buah hati tak pernah kurang, bahkan cenderung
berlimpah. Namun, mengapa ia sering terlihat tidak bergairah,
pemarah, atau bahkan cenderung menarik diri? Coba perhatikan kembali
kegiatan sehari-harinya, disamping sekolah, belajar dan bimbingan
belajar sudahkah ia melakukan aktivitas fisik yang cukup?
American Academy of Child and
Adolescent Psychiatry dalam situs resminya mengatakan, olahraga
membantu anak dalam mengembangkan keterampilan fisik, membangun
persahabatan, belajar bekerja sama, belajar bersikap jujur,
bersenang-senang, dan meningkatkan kepercayaan diri.
Olahraga bukan hanya membantu jasmani
mereka sehat akan tetapi juga mempengaruhi suasana hati dan
perkembangan psikologis seseorang. Pada anak, olah raga juga menjadi
sarana untuk meningkatkan koordinasi gerak tubuh dan keseimbangan,
perkembangan tulang dan otot yang baik, hingga memperbaiki kualitas
tidur.
Persoalannya, berolahraga belum menjadi
prioritas utama dalam penerapan gaya hidup anak di keluarga. Main
game elektronik, menonoton televisi, dan internet kini menjadi pola
pembentuk anak-anak di berbagai negara, tak terkecuali Indonesia.
Hasil survey South East Nutrition
Survey (SEANUTS) yang dipublikasikan beberapa waktu lalu (2013)
menunjukkan anak Indonesia masih terancam sangat pendek (stunning)
dan kekurangan vitamin D. anak lelaki lebih banyak mengalami
kependekan dibanding anak perempuan.
Hal ini tidak hanya disebabkan gizi
yang kurang baik, tetapi juga karena anak tak cukup terpapar sinar
matahari dan melakukan aktivitas fisik luar ruangan. Para ahli gizi
anak pun menganjurkan agar anak selalu berolahraga di luar ruang
setiap pagi sebelum pukul 10 karena paparan sinar matahari dapat
mendorong pembentukan vitamin D secara optimal.
Olah raga rutin ini juga melindungi
anak dari resiko obesitas yang kini menjadi epidemi di berbagai
negara maju maupun berkembang. Hal ini juga dikukuhkan oleh sebuah
penelitian tahun 2009 yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Sari
Pediatri milik Ikatan Dokter Indonesia.
Penelitian pengaruh interval diet dan
olahraga terhadap indeks massa tubuh, lemak tubuh, dan kesegaran
jasmani pada anak penyandang obesitas yang dilakukan pada anak usia
9-10 tahun di Semarang itu menunjukkan bahwa intervensi diet
dan olahraga selama 8 minggu menurunkan indeks massa tubuh,
meningkatkan tingkat kesegaran jasmani, tetapi tidak berpengaruh
signifikan terhadap lemak tubuh. Asupan diet merupakan variabel
paling berpengaruh. Selanjutnya, ini penting untuk mengetahui sebatas
mana manfaat bermain pada anak silahkan baca Konsep Bermain Pada Anak(Senang & Menyehatkan).
0 comments:
Post a Comment