Bermain adalah cara efektif mengajak
anak melakukan aktivitas fisik. Berbagai jenis olah raga yang
mengandung unsur permainan dapat membuat anak menyukai kegiatan fisik
dan tidak merasa terbebani.
Untuk tahap pengenalan, sebaiknya
hindari jenis olahraga kompetisi atau yang sifatnya memaksa.
Pasalnya, anak bisa mengalami trauma dan tidak nyaman sehingga
akhirnya menghindari kegiatan olahraga. Suasana menyenangkan saat
beraktivitas fisik amatlah penting. Anak bisa memutuskan berhenti
berolahraga oleh karena berbagai alasan. Terlalu dipaksakan untuk
menang atau merasa tak berbakat, misalnya, dapat memadamkan keinginan
untuk berolahraga.
![]() |
Konsep Bermain Pada Anak (Senang & Sehat) |
Mayo Clinic memaparkan jenis olehraga
yang dipilih dapat disesuaikan dengan usianya. Yang perlu dilakukan
orang tua adalah menggali minat, kesukaan dan pilihan olah raga yang
tepat bagi sang buah hati.
Usia 2-5 Tahun
Anak pada usia ini cenderung aktif dan
senang berlari atau melompat, tetapi pada umumnya belum siap untuk
melakukan olahraga yang banyak peraturan dan dengan sistem
terstruktur. Mengajak mereka berlari, melempar, dan menangkap bola,
serta berenang adalah jenis kegiatan yang tepat dan sesuai dengan
kebutuhan perkembangan motorik maupun fisik mereka.
Usia 6-9 Tahun
Pada usia enam sampai sembilan tahun
anak mampu memahami instruksi dengan lebih baik sehingga olahraga
yang lebih kompleks dan terstruktur dapat dipermainkan, misalnya
adalah bermain bola kasti, berenang, dan senam. Sepak bola, bulu
tangkis, bahkan mempelajari seni bela diri dianjurkan untuk
meningkatkan kebutuhan aktivitas fisik usia ini.
Usia 10-12 Tahun
Usia ini sang anak mulai mampu
mengatrur stategi dan berpikir analitis. Permainan sepak bola,
basket, hoki, atau voli yang membutuhkan strategi permainan yang baik
bisa menjadi salah satu alternatif olahraga.
Kunci untuk mendorong anak
bergaya hidup sehat tak lain adalah memberi contoh nyata.
Jadi, alih-alih hanya sekedar menyarankan dan menyuruh, amatlah
penting jika orang tua juga menerapkan olahraga dalam jadwal rutin
harian dan sesekali berolahragalah bersama-sama dengan anak.
0 comments:
Post a Comment