Monday, September 16, 2013

Macam-Macam Wayang di Indonesia

Wayang selama ini dikenal lekat dengan budaya masyarakat Jawa. Namun, ternyata wayang dikenal tidak hanya di Jawa. Sejumlah daerah lain seperti Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Bali juga mengenal wayang. Awalnya budaya pertunjukan wayang ini lekat dengan budaya Hindu. Wayang pun mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, selain agama, pengaruh budaya setempat juga mempengaruhi jenis wayang. Berikut ini adalah macam-macam wayang yang ada di Indonesia:

1. WAYANG KULIT (WAYANG PURWA)
Wayang kulit adalah jenis wayang yang tergolong populer di Indonesia. Sunan Kalijaga merupakan tokoh yang mengenalkan pertama kalinya wayang kulit. Pada awal kemunculannya, wayang kulit digunakan sebagai media dakwah untuk penyebaran agama Islam. Namun, kini penggunaan wayang meluas dengan cerita yang lebih beragam. Biasanya mengangkat cerita tentang Ramayana dan Mahabarata.
Macam-Macam Wayang di Indonesia
Macam-Macam Wayang di Indonesia

Sesuai namanya, wayang kulit terbuat dari kulit hewan, yaitu terbuat dari kulit sapi atau lembu. Bahan kulit diproses sehingga menjadi lembaran-lembaran yang akhirnya dipahat dan ditempelkan pada kerangkanya. Proses pembuatan wayang ini terbilang rumit. Saat ini pembuat wayang kian terbatas.

2. WAYANG ORANG
Sebenarnya kisah yang dipentaskan dalam wayang orang tidak jauh berbeda dengan cerita yang didramakan dengan wayang kulit. Perbedannya adalah wayang orang dipentaskan oleh manusia dan bukan jenis boneka seperti pada wayang kulit. Dalam bahasa Jawa, wayang orang disebut wayang wong. Kata wong berarti orang atau manusia. Wayang orang ini memang lebih hidup dibandingkan jenis wayang lain, karena selain diperankan manusia, tambahan ringan musik tradisional dari gamelan dan gerak yang serupa tarian membuat pertunjukan wayang orang semakin memukau.

3. WAYANG GOLEK
Sebutan lain wayang golek adalah wayang tengul. Wayang golek atau wayang tengul terbuat dari kayu yang dipahat. Biasanya material kayu yang dipilih adalah jenis kayu mahoni. Setelah selesai dipahat, wayang golek ini dipasangi baju khas wayang. Bisa dibilang, wayang golek merupakan versi tiga dimensi dari wayang kulit.

Kisah yang diceritakan melalui pementasan wayang golek adalah Ramayana dan Mahabarata. Namun ada pula cerita tentang perjuangan para pahlawan melawan penjajah atau kisah-kisah yang berkembang di masyarakat. Bedanya dengan jenis wayang sebelumnya adalah wayang golek tidak menggunakan layar putih sebagai latar belakang (backgroung).

4. WAYANG BEBER
Jenis wayang beber kian langka dijumpai. Wayang beber adalah jenis wayang yang dipentaskan dengan membentangkan lukisan suatu adegan pada kain mori. Biasanya wayang menceritakan kisah yang tergambar pada gulungan kain mori tersebut dengan bantuan alat penunjuk berupa tongkat kecil yang panjang.

5. WAYANG SULUH
Wayang suluh biasa dimanfaatkan untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat. Dilihat dari bentuknya yang menggunakan pakaian lengkap, wayang ini terbilang modern. Selain memberikan informasi kepada masyarakat, wayang ini mengambil kisah-kisah perjuangan dan terkadang sindiran untuk pemerintah.

6. WAYANG WAHYU
Wayan wahyu sempat populer pada tahun 1960-an, kini wayang wahyu sangat langka. Wayang ini diciptakan pertama kali oleh rohaniawan katolik Timothius Wignyosubroto. Wayang wahyu terbuat dari kulit sapi atau lembu seperti layaknya wayang kulit. Bedanya, bentuk-bentuk wayan wahyu mengambil sosok-sosok alkitab.

7. WAYANG RUMPUT
Wayang rumput ini unik karena tidak terbuat dari kulit atau kayu akan tetapi terbuat dari rumput. Sebuatan lain untuk wayang rumput adalah wayang suket. Biasanya rumput khusus digunakan untuk membuat wayang rumput, sebelumnya rumput-rumput yang digunakan akan direndam dalam air kemudian dipukul-pukul hingga menjadi pipih agar mudah dianyam menjadi wayang. Wayang suket juga tergolong wayang yang semakin jarang dipentaskan. Slamet Gundono adalah salah satu dalang wayang suket yang cukup terkenal.

Wayang-wayang tersebut merupakan jenis wayang yang kerap dipentaskan di daerah Jawa. Di Bali, dinekal wayang Bali, wayang sasak merupakan jenis wayang yang dikenal di Nusa Tenggara Barat. Di Kalimantan Selatan, terdapat wayang kulit banjar, di Sumatera Selatan terdapat wayang palembang.

Jenis-jenis wayang lainnya pun cukup banyak. Diantaranya adalah wayang krucil, wayang gedog, wayang titi atau potehi, wayang dupara, wayang kancil (biasanya dipentaskan untuk anak lelaki), wayang sadat, wayang arja, wayang gembuh, wayang cupak, wayang ajen, wayang calonarang, wayang menak, dan wayang Cirebon.


Macam-Macam Wayang di Indonesia Rating: 4.5 Diposkan Oleh: SAI

0 comments:

Post a Comment