Monday, September 9, 2013

Sehari Dalam Wisata Kebun Raya Bogor

Pada kesempatan ini kami akan menyajikan cerita kunjungan sehari di wisata Kebun Raya Bogor. Mengunjungi Bogor mungkin menjadi pilihan bagi warga Jakarta dan sejumlah kota di Jawa Barat ketika akhir pekan tiba. Kota yang dulu dikenal dengan sebutan Buitenzorg ini dikenal memiliki hawa yang relatif sejuk karena berada di kaki Gunung Salak.

Salah satu destinasi wisata Kota Bogor atau yang biasa dikenal dengan Kota Hujan ini  adalah Kebun Raya Bogor. Destinasi wisata Bogor yang satu ini berlokasi di pusat Kota Bogor dan selalu menyedot perhatian banyak pengunjung, terutama ketika akhir pekan (weekend) atau hari libur nasional tiba. Suasana yang asri ditambah dengan rimbunnya pepohonan ditambah lagi dengan hawa sejuk kota adalah kelebihannya.

Namun, tidak hanya sebatas itu, Kebun Raya Bogor yang didirikan  pada 1947 oleh ahli botani Jerman bernama Prof. Dr. CGC Reindwart ini juga menyimpan sudut-sudut yang unik di dalamnya. Anda bisa menguak keistimewaan Kebun Raya saat menapaki ruas jalan di dalamnya.

Tugu Peringatan Reindwart

Tugu Peringatan Reindwart dibangun untuk memperingati usia 189 tahun Kebun Raya Bogor pada 2006. Dalam perayaan acara ini, diadakan pula penanaman bibit pohon oleh 10 Menteri Lingkungan Hidup negara-negara ASEAN. Acara ini juga bertepatan dengan dengan ASEAN Environmental Year.

Jembatan Gantung Merah

Sepintas, Jembatan Gantung Merah Kebun Raya Bogor tidak ada yang spesial kelihatannya. Namun, mitos yang berkembang membuat jembatan ini semakin menarik. Konon, jika pasangan yang melintas di Jembatan Gantung Merah, hubungannya akan gagal. Sebaliknya, jika dua orang melintas di atas jembatan tanpa memiliki hubungan apa-apa, bisa jadi mereka akan memiliki suatu hubungan.

Makam Ratu Galuh

Selain tempat wisata, Kebun Raya Bogor juga menjadi tempat perziarahan. Di dalam kompleks Kebun Raya Bogor terdapat tiga makam. Makam pertama, adalah makam Ratu Galuh Mangkualam yang merupakan isteri dari Prabu Siliwangi, makam ini diperkirakan telah berumur sekitar 600 tahun.

Dua makam lain, adalah makam Mbah Jepra dan makam senopati Mbah Baul. Ketiga makam ini dianggap bernilai penting bagi keberadaan Kebun Raya Bogor karena berkaitan dengan aspek historis pendirian Kebun Raya Bogor.

Dulunya, area Kebun Raya Bogor merupakan hutan atau kebun buatan (samida) yang dimiliki oleh Prabu Siliwangi. Sejarah ini ditulis pada Prasasti Batutulis. Samida ini dijaga untuk menjaga kelestarian lingkungan dan pembenihan kayu langka. Namun hutan ini sempat terabaikan ketika Kerajaan Sunda ditaklukkan oleh Kesultanan Banten. Pada masa penjajahan samida ini mulai mendapat perhatian dan dijadikan sebagai salah satu taman atau kebun yang berisi koleksi tumbuhan langka.

Bunga Bangkai Raksasa

Koleksi terkenal di Kebun Raya Bogor adalah Bunga Bangkai Raksasa yang memiliki nama latin Amorphophallus Titanium. Bunga raksasa yang berukuran tinggi hingga 3 meter ini diambil dari muara Aimat, Jambi, pada 1992. Bunga Bangkai ini unik karena saat mekar, baut tidak sedap serupa bangkai menyebar dari dalamnya. Bau busuk ini muncul untuk menarik perhatian serangga.
Rafflesia Patma Blume mekar di Kebun Raya Bogor
Rafflesia Patma Blume mekar di Kebun Raya Bogor
Griya Anggrek
Sesuai namanya, Griya Anggrek merupakan tempat ratusan spesies anggrek diletakkan di Kebun Raya Bogor. Bahkan, sejumlah bibit anggrek bisa Anda beli sebagai oleh-oleh. Namun, untuk mencapainya Anda perlu berjalan mengitari Kebun Raya Bogor. Tempat ini memang terletak di salah satu sudut Kebun Raya Bogor yang agak jauh dari jangkauan.

Selain lokasi-lokasi yang telah disebutkan, Kebun Raya Bogor memiliki Hebrarium, Laboratorium Botani, dan museum. Selain di Bogor, Kebun Raya terdapat di Sumatera Utara (Deli Serdang dan Sibolangit), dan Pasuruan (Jawa Timur). Tertarik dengan ulasan kami? Silahkan berwisata di Kebun Raya Bogor. 

Sehari Dalam Wisata Kebun Raya Bogor Rating: 4.5 Diposkan Oleh: SAI

1 comments:

  1. Makasih gan postingannya, Jadi punya referensi kalau mau ke Kebun Raya Bogor ... tempat wisata indonesia

    ReplyDelete